
Sosialisasi dan Pendampingan Program Roots Indonesia (Pencegahan Perundungan & Kekerasan Berbasis Sekolah)
SMA negeri 3 Singaraja merupakan salah satu sekolah penggerak yang ada di Bali. Untuk mewujudkan tujuan sekolah penggerak yaitu mewujudkan profil pelajar pancasila, SMA Negeri 3 Singaraja melaksanakan program pendampingan sekolah anti perundungan. Program pendampingan ini dilaksanakan sesuai arahan dari Kemendikbud ristek dimana diharapkan ada agen perubahan sebagai garda terdepan untuk mencegah kasus yang berkaitan dengan bully atau perundungan. Program ini akan dilaksanakan sampai bulan Desember 2021 dimana pada puncak acara akan ada deklarasi pernyataan sekolah anti perundungan atau Roots Day. Peserta program pendampingan ini sebanyak 30 siswa. Peserta diberikan materi perundungan sebanyak 15 modul oleh 2 orang fasilitator yang sudah mendapatkan pelatihan dari pusat yaitu Bapak Drs. Putu Merta Tanaya dan Ibu Ni Nyoman Dewi Nadiasih, S.Pd.
Untuk mendukung jalannya program pendampingan ini, SMA negeri 3 Singaraja juga mengundang narasumber dari Dinas PPKBPPPA (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Buleleng yang dihadiri oleh Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Putu Agustini, SST. Keb, M.A.P dan Ketua Harian P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak), Made Ricko Wibawa, S.H. Secara garis besar narasumber menyampaikan makna, contoh dan bagaimana mencegah perundungan. Selain narasumber dari Dinas PPKBPPPA Kabupaten Buleleng, turut mengundang juga narasumber dari kepolisian Polres Buleleng, IPDA I Nyoman Sumaba, yang menjelaskan bahwa perundungan atau bully itu bisa dikenakan hukum pidana maupun perdata. Semoga kegiatan ini dapat mengurangi masalah perundungan yang kerap terjadi di sekitar kita.